Film 2012 sendiri menjadi menarik buat saya terutama setelah saya mendengar fatwa haram dari MUI (Amidhan) karena film ini menceritakan kiamat, and bla bla (metro TV senin 16 Nov malam). Sehingga besok sorenya langsung saya tonton. Kesan saya setelah menonton, film ini walau mengangkat issue ilmiah, namun justru banyak hal yang terasa kurang ilmiah.
Berikut ini beberapa kupasan ilmiah yang menjelaskan kekurang ilmiahan film tersebut:
- Pertama; kehancuran dunia itu dipicu oleh ketidakstabilan inti akibat gaya tarik matahari dan inti galaksi, yang seakan memiliki periode ulang tiap 70 jt tahun (jurasic). Setahu saya, 70 jt tahun yll, memang terjadi laut naik maksimum (maximum sea level rise) namun tidak disertai dengan pergeseran lempeng secara cepat sebagaimana ditampilkan dalam film 2012.
- Kedua: Terbentuknya patahan besar di amerika bagian barat ( 600 an km relatif utara selatan) dalam waktu 2 jam, berarti rekahan itu membuka dengan kecepatan rata2 300 km/ jam. Namun dalam adegan mobil (yang disupiri oleh aktor utama) berlari berkejaran dengan rekahan nampaknya si mobil berhasil melewati/ menyamai kecepatan rekahan. Agak mengherankan di tengah2 lalulintas yang padat, sebuah mobil dapat melaju lebih dari 300 km/ jam.
- Ketiga: Dalam adegan pesawat yang berkejaran dengan abu gunung api (pyroclastic ash) tampak pesawat sempat masuk ke dalam badai abu namun akhirnya keluar dengan selamat. Apabila kita ingat kejadian pesawat garuda yang mesinnya mati akibat kemasukan abu vulkanik gunung galunggung di tahun 1983 an (padahal tidak disaat meletus), dan berbagai pesawat jatuh akibat kemasukan abu vulkanik lainnya, nampaknya adegan ketika sang aktor utama dengan pesawat berbaling-baling (propeler) dapat keluar dari abu sangatlah mengherankan.
- Keempat: perlu pula diketahui, semburan pyroclastic ash dari gunung yang baru meletus itu suhunya sekitar 600 derajat celcius, harusnya orang2 yg didalam pesawat akan termasak hidup2 ketika pesawatnya masuk ke dalam abu tersebut.
- Kelima: Ketika pesawat Antonov yang dinaiki sang aktor melewati Hawai yang sudah porak poranda karena gunungnya meletus, pesawat tersebut dapat terbang dengan normal-normal saja.
- Keenam; ketiga kutub utara bumi berubah menjadi kutub barat dan timur, lalu bagaimana bumi bisa berotasi? Sedangkan kehidupan pada waktu itu masih lancar2 saja kecuali pada daerah yang sudah mengalami tsunami dan gempa.
- Ketujuh: inti bumi itu sebenarnya padat, namun dalam film tersebut ditampilkan bahwa dibawah permukaan seperti ruang kosong dimana bangunan, gedung2 bertingkat dapat masuk/ terjun ke bawah.
-Kedelapan: tidak semua bagian bawah bumi itu ada magma, karena magma hanya berada pada jalur subduksi (volcanic arc) saja. Namun tampaknya di dalam film di setiap rekahan yang terbentuk nampak ada magma yang mengalir (sangat tidak logis).
-Kesembilan : Ketika pesawat antonov yang dinaiki sang aktor kehabisan bahan bakar padahal tujuannya China, seharusnya mereka mendarat di laut namun ternyata mereka mendarat di daratan China. Dalam film itu dikisahkan bahwa dataran China bergeser menuju Hawai (lebih dari 8000 km) dalam waktu kurang dari 10 jam. Artinya dataran itu bergerak dengan kecepatan lebih dari 800 km/ jam (mirip pesawat terbang). Sedangkan pegunungan himalaya dan suku Tibet di atasnya digambarkan baik2 saja. Bahkan helicopter (yang kecepatannya hanya 300 km/ jam) pun dapat berlalu-lalang dengan enaknya di pegunungan himalaya. Apabila datarannya bergerak dengan kecepatan 800 km/jam, bagaimana helicopter di atasnya bisa bergerak dengan mudah take off dan landing dengan santainya??
> -Kesepuluh : dalam zaman akhir Kapur, seluruh es pernah mencair, kandungan uap air menurun, sehingga muka air laut naik (tertinggi). Ternyata jumlah volume air bila seluruh air dijatuhkan ke laut hanyalah akan mengangkat muka laut hingga 200 an meter dari sekarang. Nah dalam film itu, air laut naik hingga mencapai 29.000 feet…… atau hampir 10 km…10.000 m??? Bagimana bisa?? dari mana air itu berasal???
> -Kesebelas: dalam film itu digambarkan bahwa Pegunungan Himalaya adalah daerah yang hancur belakangan, karena merupakan daerah tinggian (terakhir tenggelam). Padahal sesungguhnya daerah Himalaya adalah daerah collision (tumbukan) dari 2 lempeng yang bersifat tektonik aktif. Lalu bagaimana Himalaya justru hancur belakangan??(Didit Ndut)
info yang bagus gan...
BalasHapuspadahal waktu gue nonton, filmnya.. biasa aja ko' enggk ada yang spesial. he..he..
mampir2 juga ke blog gue gan :D